Jl. SA. Tirtayasa No.02 (Gedung Islamic Centre Lantai 2) Kelurahan Jombang Masjid Kota Cilegon
Kami mengundang Anda untuk berbagi pemikiran, ide, dan tulisan inspiratif yang sesuai dengan visi dan misi MUI Cilegon. Setiap karya yang Anda kirimkan akan kami tinjau dengan seksama untuk memastikan kesesuaiannya dengan nilai-nilai keislaman dan kontribusi positif bagi umat. Kirimkan tulisan terbaik Anda melalui form di bawah ini. Mari bersama-sama membangun wawasan yang lebih luas demi kemajuan umat dan bangsa.
Ketika menjelaskan kandungan makna basmalah, Syeikh Ihsan Jampes mengutip pendapat para sufi yaitu Allāh untuk ahl al-Șafā (Allah li Ahl Șafā), al-Raḥmān untuk ahl al-Wafā (al-Rahman li ahl al-Wafā), al-Raḥīm untuk ahl al-Jafā (al-Raḥīm li ahl al-Jafā). Pendapat ini juga terdapat dalam beberapa karya sufi yang
Rasulullah ﷺ adalah pribadi yang lembut, baik dari segi penampilan luar maupun batin. Dari wajahnya terlihat tanda-tanda kemarahan dan keridaannya. Ketika beliau sangat tersentuh perasaannya, beliau sering menyentuh janggutnya yang mulia. Beliau tidak pernah secara langsung menegur seseorang atas sesuatu yang tidak disukainya. Suatu ketika, seorang
Diriwayatkan dari Abu Al-Buhturi Ra bahwa Rasulullah ﷺ tidak pernah mencela seorang pun dari orang-orang mukmin dengan celaan kecuali dia menjadikannya sebagai kaffarah (penebus dosa) dan rahmah, dan tidak pernah melaknat seorang wanita ataupun pelayan. Dikatakan kepadanya saat dalam peperangan: “Mengapa engkau tidak melaknat mereka, ya
Rasulullah ﷺ adalah manusia yang paling rendah hati, meskipun kedudukan beliau sangat tinggi. Ibn Amir meriwayatkan bahwa beliau pernah melihat Nabi ﷺ melempar jumrah di atas unta berwarna abu-abu, tanpa ada kekerasan atau sikap sombong, dan beliau tidak pernah mengusir orang dari jalannya. Beliau juga menunggangi
Syekh Nawawi al-Bantani memberikan pandangan yang mendalam mengenai hukum menyentuh dan membawa kitab-kitab yang memuat ayat-ayat Al-Qur’an, terutama bagi mereka yang sedang dalam keadaan tidak suci, seperti orang yang mengalami hadas kecil, junub, atau perempuan haid. Dalam analisisnya, Syekh Nawawi menyebutkan tiga pendapat yang berbeda mengenai
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ Artinya: “Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang Kami berkahi sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya sebagian dari